Review More Than Blue: The Series (Netflix)
Saya tidak menyangka akan menangis di tengah malam gegara series More Than Blue. Saya kira series ini akan unyu-unyu begitu setelah melihat trailer di homepage Netflix. Di trailer, K atau Chang Che-Kai ketiduran di bus. Eh nggak sengaja kepala menyentuh dada Cream atau Sung Yuan-Yuan. Cream berteriak lantas memukul kepala K. “Mesum,” ucap Cream. Ternyata Cream ini anak baru dan sekelas sama K. Di kelas, K sering dipukuli Cream. Potongan scene ini menurut saya lucu. Klik play dan ternyata series 10 episode ini habis dalam sehari. Series ini meninggalkan rasa haru. Maka dari itu, saya bercerita mengenai cerita cinta K dan Cream di sini. Hati-hati dengan spoiler ya.
Leukimia sangat kejam untuk kehidupan K atau Chang Che-Kai. Karena penyakit itu, dia kehilangan sang ayah. Bisa dikatakan karena penyakit itu pula, ibu K tidak kerasan dengan rumah dan harus bekerja keras. Ibu K memilih kehidupan yang lebih baik dan meninggalkan putranya. K sebatang kara. Namun kehadiran Cream atau Sung Yuan-Yuan perlahan mewarnai kehidupan K. Mereka berdua membuat ‘keluarga’ sendiri.
Cream utuk-utuk muncul di hidup K. Awalnya mengganggu, tapi ternyata ada maksud lain. Cream balas dendam. Cream juga sebatang kara. Ibu, ayah dan adiknya meninggal karena kecelakaan mobil. Pelakunya ayah K. Kebetulan yaaa.
Sudah sedih-sedihnya. Keluarga kecil K dan Cream berjalan sejak SMA. Mereka berdua hidup serumah dan sering menghabiskan waktu nonton film, makan mie, sikat gigi di kamar mandi yang chic. Setting background pas mereka nongkrong di ruang tengah, cantik. Ada lemari penuh kaset. Warna-warni.
Singkatnya, K dan Cream berjuang bareng lulus lalu masuk universitas. Dari ABG beranjak dewasa, mereka mulai sadar hubungan keluarga itu lebih. K suka tapi dipendam. Cream sengaja menolak siapapun yang nembak karena hatinya hanya untuk K. Sesungguhnya saya kurang suka sikap cinta diam-diam begini karena jadinya dongkol.
Kisah cinta di More Than Blue: The Series nggak cuma K dan Cream. Ada dua lagi, ada An Yi Qi — Po Han dan Cindy — Yang You Xian. Kedua menyenangkan untuk diikuti tapi paling suka An Yi Qi — Po Han. Kisah mereka sangat penting menurutku karena mengungkap Cream dan K.
An Yi Qi bekerja di label musik. Dia sedang mencari lagu buat diorbitkan. Di antara tumpukan CD kiriman itu nggak ada yang enak di telinga An Yi Qi. Sampai pada suatu suara merdu di lagu ballad. Sayangnya CD itu tanpa pengirim yang jelas. Hak cipta milik siapa? Di sinilah kisah Cream dan K mulai terkuak.
Bos An Yi Qi, Po Han adalah orang yang tegas di kantor. Kadang orangnya masih suka kejebak masalalu sama mantan. Agak toxic sih. Bapak Po Han ini baik dan suka membantu. Di misi mencari hak cipta suara perempuan yang makin ke sini disinyalir milik Cream, doski terkesima sama An Yi Qi. Sesungguhnya anaknya An Yi Qi, An Ka Le lucu bener.
Rambutnya keriting dan ngomongnya suka blak-blakan gitu. Ka Le menyebut ibunya, kakak. Memang kayak kakak-adek sih, wong An Yi Qi ngelahirin Ka Le pas waktu masih kuliah. Bapaknya kemana? Pergi dan nggak tahu kalau Ka Le ada. Saat itu, An Yi Qi berencana menggugurkan tapi nggak jadi dan dia nggak cerita ke kekasihnya.
Ka Le yang menggemaskan itu sakit jantung. Sudah banyak operasi dilakukan sejak dia lahir. An Yi Qi mati-matian mencari uang untuk operasi Ka Le. Sepulang kantor, dia jadi pengantar makanan. Untung punya bos baik, Bapak Po Han bersedia dimintai bantuan kapanpun, khusus untuk Ka Le.
Kisah cinta lainnya tentang Cindy dan Yang You Xian. Keduanya bersinggungan dengan Cream dan K. Bahkan You Xian sempat menjadi pacar Cream. Sedangkan Cindy menjadikan K model untuk pameran selanjutnya. Jujur sebenarnya mereka nggak jadi pasangan juga nggak masalah. Cindy yang fotografer ini sangat independen. Sedangkan You Xian seorang dokter gigi yang penurut di bawah arahan bapaknya. Mereka sempat bersama lalu putus dan balikan lagi.
Menjadikan More Than Blue: The Series dalam bentuk 10 episode adalah keputusan yang tepat. Ditambah dua kisah cinta lainnya yang melengkapi. Saya kira kisah Cream dan K berhenti di episode 8 ketika scene pemakaman K lalu fokus ke kisah pendukung. Ternyata tidak K dan Cream tetap ada hingga ending.
Yang paling saya suka dari series ini, bagaimana penulis-keator membuat tiga kisah ini tidak membosankan. Playlistnya enak-enak. Pemilihan warna cat rumah K juga menarik. Oh ya, applause buat Mbak Bonnie, sang penyanyi kucing meong-meong. Doski keren banget.
More Than Blue ini rupanya adalah proyek remake Taiwan atas suksesnya film terdahulu di tahun 2018. Judulnya sama. Film ini awalnya disadur dari Korea Selatan tahun 2009. Kedua film ini akan saya tonton setelah perasaan stabil. Belum siap saya kalau harus menangisi K berulang kali.
Meski kadang keki sama kisah cinta mereka, tapi saya ngefans banget sama chemistry nya. Fandy Fan yang berperan sebagai K dan Gingle Wang sebagai Cream. Kalau beneran kehidupan selanjutnya itu ada, semoga Cream dan K bisa bersama.